Arti Syafakillah dan jawabannya
Arti Syafakillah dan jawabannya
Mayoritas penduduk Indonesia
adalah beragama Islam. Sehingga tidak jarang masyarakatnya sering menggunakan
ungkapan – ungkapan yang menggunakan bahasa Arab. Ungkapan – ugkapan tersebut
biasa digunakan saat mensyukuri atas kenikmatan dengan mengucapkan tahmid yaitu
“Alhamdulilah”, tarji’; Innalillahi wa inna ilaihi roji’un; ketika
mendapat musibah, tasbih; Subhanallah; ketika melihat sesuatu yang
menakjubkan dari ciptaan Allah dan masih banyak ugkapan – ungkapan lainnya yang
menggunakan bahasa Arab dan merupakan do’a bagi umat muslim. Mengenai ungkapan
yang menggunakan bahasa Arab, ada salah satu ungkapan yang sering juga
digunakan umat muslim untuk mendo’akan umat muslim lainnya ketika sakit.
Ungkapan tersebut sudah sangat familiar bagi umat muslim, yaitu Syafakillah
atau Syafakallah. Penggunaan Syafakillah ataupun Syafakallah
sebenarnya memiliki arti yang sama yaitu; semoga Allah menyembuhkanmu.
Hanya saya penggunaan tersebut dibedakan berdasarkan dhomirnya atau subjeknya.
Saat subjeknya adalah laki – laki, maka yang digunakan adalah Syafakallah, begitu
sebaliknya; saat yang sakit adalah perempuan, maka ungkapan yang digunakan
adalah Syafakkillah. Berbeda dengan penggunaan bahasa – bahasa yang
lainnya terutama bahasa Indonesia, penggunaan bahasa Arab juga menyesuaikan
subjeknya. Berikut akan di jelaskan beberapa dhomir yang dapat digunakan saat
akan mengunakan ungkapan syafakallah beserta dengan artinya.
Arti Syafakillah berdasarkan
Kaidah Bahasa Arab
1. شفا ك الله (Syafakallah); Semoga
Allah memberikan kesembuhan kepadamu (laki – laki).
2. شفا ك الله (Syafakillah); Semoga
Allah memberikan kesembuhan kepadamu (perempuan).
3. شفا كم الله (Syafakumullah);
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada kalian (laki – laki).
4. شفا ه الله (Syafahullah); Semoga
Allah memberikan kesembuhan kepadanya (laki – laki).
5. شفا ها الله (Syafahallah); Semoga
Allah memberikan kesembuhan kepadanya (perempuan).
6. شفاهم الله (Syafahumullah);
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (laki – laki).
7. شفاهن الله (Syafahunnallah);
Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada mereka (perempuan).
Dari penjelasan diatas kita dapat
mengetahui bahwa penggunaan bahasa Arab berbeda dengan bahasa Indonesia. Jika
bahasa Indonesia menyamaratakan kata ganti orangnya meskipun itu laki – laki
ataupun perempuan, seperti; dia, kamu, mereka dan masih banyak yang lainnya.
Maka, bahasa Arab membedakannya sebagaimana penjelasan di atas.
Untuk jawabannya sendiri beragam,
sebagaimana jawaban yang seharusnya diberikan saat diberi do’a oleh temannya.
Saat anda mendapatkan do’a syafakallah/syafakillah, maka anda dapat menjawabnya
dengan Jazakallah khoiron katsira (semoga Allah membalas kepadamu
kebaikan yang lebih banyak) untuk laki – laki dan Jazakillah khoiron
katsira (semoga Allah membalas kepadamu kebaikan yang lebih
banyak) atau Jazakallah ahsanal
jaza’ (semoga Allah membalasmu dengan sebaik – baiknya balasan) untuk
laki - laki, Jazakillah ahsanal jaza’ (semoga Allah membalasmu
dengan sebaik – baiknya balasan) untuk perempuan dan masih banyak jawaban yang
lainnya dengan menyesuaikan kepada siapa anda mengucapkannya. Namun jika anda
merasa kesulitan, maka anda dapat membalasnya dengan mengucapkan Syukron (terimakasih).
Penjelasan
Syafakillah/Syafakallah
Syafakallah/Syafakillah merupakan
salah satu ugkapan dengan menggunakan bahasa Arab yang di dalamnya mengandung
do’a. Sedangkan Rasulullah sendiri menganjurkan kepada umatnya untuk mendo’akan
saudara sesama muslim baik yang sedang mengalami kesusahan ataupun tidak.
Karena kita tidak tahu do’a mana yang akan Allah kabulkan. Bisa jadi dari do’a
orang – orang yang mendo’akan kita dengan tulus. Nah, untuk adab menjenguk
orang yang sakit, berikut beberapa adab yang harus diperhatikan ketika
menjenguk saudara kita yang sedang sakit.
1. Meniatkan menjenguk saudara
kita yang sedang sakit hanya karena Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah.
2. Memberikan semangat dan
nasehat untuk tetap sabar dan tabah dengan apa yang sedang di deritanya dan
senantiasa untuk tetap berdo’a.
3. Tidak mengucapkan kata – kata
yang dapat menyinggung perasaan orang yang sakit.
4. Memegang tangan atau
mengusapnya dengan penuh kehangatan dan kelembutan (hanya untuk mahram) dan
duduk disebelah kanan.
5. Menanyakan keadaan dan
kebutuhan yang diperlukan saudara kita yang sedang sakit.
6. Melihat waktu saat menjenguk
dengan tidak menganggu waktu istirahat.
7. Tidak membuat kegaduhan di
rumah sakit yaitu dengan berbicara sendiri dengan teman yang lainnya.
8. Memberikan do’a kepada orang
yang sakita agar segera diberi kesembuhan.
Selain beberapa adab tersebut
yang harus diperhatikan juga terdapat beberapa hal yang harus dihindari, yaitu:
1. Memasuki rumah atau ruangan
dengan tidak sopan.
2. Berlama – lama saat menjenguk
sehingga menganggu waktu istirahat orang yang sedang sakit.
3. Membicarakan hal yang sia –
sia atau bahkan membicarakan kejelekan orang lain.
4. Menjenguk saat waktu
istirahat.
5. Menggunakan atau mengambil
barang – barang dengan tanpa izin orang yang sedang sakit.
Rasulullah sendiri juga
megajarkan kita untuk senantiasa mendo’akan saudara kita yang sakit,
sebagaimana hadits berikut ini:
اذا دخل على من يعود قال: لابأس طهور أن شاء الله
Ketika beliau
mengunjungi orang yang sakit, beliau berkata: Tidak apa, semoga sakit mu ini
membuat dosamu bersih, Insyaallah. (HR. Al – Bukhori)
Selain do’a tersebut ada juga do’a yang lainnya yang
biasanya digunakan saat menjenguk oranh sakit, berikut do’anya;
اللهم ربّ الناس أذهب البأ س واشف أنت الشافي
لاشفاء إلا شفاؤك شفاءلا يغادر سقما
Allahumma
robbannasi, adzhabal ba’sa wasyfi antasyaafii laa syifaa illa syiifaauka
syifaan la yughaadiru saqoman
Artinya: Ya Allah Tuhan dari
semua manusia, hilangkanlah segala penyakit, sembuhkanlah, hanya Engkau yang
dapat menyembuhkan, tiada kesembuhan kecuali dari pada – Mu, sembuh yang tidak
dihinggapi penyakit lagi.
Selain itu, sebagai sesama muslim
sudah sepatutnya kita saling mendo’akan. Apalagi di saat salah satu saudara
kita ada yang tertimpa musibah atupun terkena penyakit, adalah suatu kewajiban
bagi kita untuk menghibur dan memberikan dukungan kepadanya baik secara moril
ataupun materiil. Dan tidak lupa pula untuk mendo’akannya. Sebagaimana hadist
Rasulullah yang menjelaskan tentang hak seorang muslim terhadap muslim lainnya,
yang berbunyi sebagai berikut;
Dari Abu Hurairah r.a ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda: “Hak seorang muslim terhadap sesama muslim lainnya itu
ada enam yaitu:
1) jika kamu bertemu dengannya
maka ucapkanlah salam,
2) jika ia mengundangmu maka
penuhilah undangannya,
3) jika ia meminta nasihat
kepadamu maka berilah ia nasihat,
4) jika ia bersin dan mengucapkan
“alhamdulillah” maka do’akanlah ia dengan “yarhamukallah” (mudah – mudahan
Allah melimpahkan rahmat kepadamu).
5) jika ia sakit maka jenguklah
dan,
6) jika ia meninggal dunia maka
iringilah jenazahnya. (HR. Muslim, No. 2162)
Rasulullah juga menjelaskan,
bahwa ada pahala yang sangat besar bagi orang yang mau menghibur saudaranya
yang sedang kesusahan dan mendo’akannya. Berikut haditsnya:
“Tidaklah pulang seorang muslim
menjenguk muslim yang lainnya di pagi hari melainkan 70.000 malaikat
bersholawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di sore hari.
Dan jika ia menjenguk di sore hari maka 70.000 malaikat bershalawat atasnya
(memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di pagi hari. Dan ia memiliki buah
– buahn yang di petik di dalam surga. (HR. At Tirmidzi No. 969).
Begitu melimpahnya pahala orang
yang menjenguk orang sakit dan mendo’akannya. Maka adalah sebuah kebaikan jika
kita mau menjenguk dan mendo’akan saudara kita yang sedang dan sakit dan
mendo’akannya salah satunya dengan ungkapan yang familiar dalam telinga kita
yaitu Syafakillah/Syafakallah. Demikian penjelasan mengenai arti
syafakillah semoga bermanfaat dan kebenaran semata – mata hanya milik Allah.
Wallahu a’lam bishawaab....
Comments
Post a Comment