Mekanisme reaksi
pewarnaan
Mekanisme pewarnaan gram didasarkan pada struktur dan
komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram negatif mengandung lipid, lemak
atau substansi seperti lemak dalam presentase lebih tinggi daripada yang
dikandung bakteri gram positif. Dinding sel bakteri gram negatif juga lebih
tipis daripada dinding sel bakteri gram positif. Bukti – bukti percobaan menyebutkan
bahwa selama prosedur pewarnaan, perlakuan dengan etanol (alkohol) terhadap
bakteri gram negatif menyebabkan terekstraksinya lipid sehingga memperbesar
daya rembes atau permeabilitas dinding sel gram negatif. Jadi kompleks ungu
kristal-yodium (UK-Y), yang telah memasuki dinding sel selama langkah awal
dalam proses pewarnaan, dapat diekstraksi. Karena itu organisme gram negatif
kehilangan warna tersebut. Selain itu, kandungan lipid yang rendah membuat
dinding sel bakteri gram positif menjadi terdehidrasi selama perlakuan dengan
etanol. Ukuran pori – pori mengecil, permeabilitasnya berkurang, dan komplek
UK-Y tidak dapat terekstraksi (Pelczar, 2007).
Penjelasan serupa lainnya juga didasarkan pada perbedaan
permeabilitas diantara kedua kelompok dinding sel bakteri. Dinding sel bakteri
gram negatif mengndung peptidoglikan jauh lebih sedikit, dan peptidoglikan ini
mempunyai ikatan silang yang jauh kurang ekstensif dibandingkan dengan yang
dijumpai pada dinding bakteri gram positif. Karenanya, pori – pori pada
peptidoglikan bakteri gram negatif tetap cukup besar sekalipun setelah
perlakuan etanol. Sehingga memungkinkan ekstraksi kompleks UK-Y. Pada bakteri
gram positif setelah perlakuan etanol, kompleks UK-Y terperangkap di dalam
dinding yang tampaknya mengurangi diameter pori – pori pada peptidoglikan
dinding sel (Pelczar, 2007).
Selanjutnya, bila sel – sel gram positif diberi pelakuan
dengan enzim lisozim untuk menyingkirkan dinding sel setelah pewarnaan dengan
kompleks UK-Y, maka struktur yang dihasilkannya itu akan terwarnai oleh
kompleks UK-Y. Namun, mereka tidak mudah dipucatkan oleh etanol. Semua itu
menunjukkan bahwa dinding sel pada bakteri gram positif merupakan situs tempat zat
warna ungu kristal tertahan (Pelczar, 2007).
Bakteri gram negatif lebih rentan terhadap antibiotik –
antibiotik seperti streptomisin. Bakteri gram positif pada umumnya lebih rentan
terhadap antibiotik penisilin dan kurang rentan terhadap disintegrasi oleh
perlakuan mekanis ( seperti diberi tekanan amat tinggi atau getaran – getaran
ultrasonk ) atau bila diberi enzim – enzim tertentu (Pelczar, 2007).
Selain perbedaan diatas, menurut Pelczar (2007) bakteri
gram positif dan negatif memiliki perbedaan yang lainnya yaitu:
Ciri
|
Perbedaan
Relatif
|
|
Gram positif
|
Gram Negatif
|
|
Struktur dinding sel
|
Tebal (15-80 nm)
Berlapis tunggal
|
Tipis (10-15 nm)
Berlapis tiga (multi)
|
Komposisi dinding sel
|
Kandungan lipid
rendah (1-4%)
Peptidoglikan ada
sebagai lapisan tunggal; komponen utama merupakan lebih dari 50% berat kering
pada beberapa sel bakteri
Asam tekoat
|
Peptidoglikan ada di
dalam lapisan kaku sebelah dalam; jumlahnya sedikit, merupakan sekitar 10%
berat kering.
Tidak ada asam tekoat
|
Kerentanan terhadap
penisilin
|
Lebih rentan
|
Kurang rentan
|
Pertumbuhan dihambat
oleh zat – zat warna dasar, misalnya ungu kristal
|
Pertumbuhan dihambat
dengan nyata
|
Pertumbuhan tidak
begitu dihambat
|
Persyaratan nutrisi
|
Relatif rumit pada
banyak spesies
|
Relatif sederhana
|
Resistensi terhadap
gangguan fisik
|
Lebih resisten
|
Kurang resisten
|
Comments
Post a Comment