LAPORAN FIELD TRIP BIOMENEJEMEN “BPSDM TAN Soropadan Jawa Tengah”


BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
   Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDM TAN) Jawa Tengah, di Soropadan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan sumber daya manusia pertanian di wilayah provinsi Jawa Tengah. Pelaksanaan program kerjanya adalah melalui Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)  yang merupakan kegiatan strategi untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di perdesaan, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah pusat dan daerah.
Program PUAP merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Sangat lambatnya perkembangan usaha agribisnis sebagai penggerak ekonomi perdesaan disebabkan oleh terbatasnya akses petani/buruh tani terhadap permodalan, sarana produksi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan pasar. Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut diatas yaitu melalui kegiatan pelatihan. Dalam melaksanakan program tersebut diperlukan manajemen yang baik untuk mengatur, memonitoring dan mengevaluasi berhasil tidaknya sebuah program yang telah dilakukan untuk kemudian diambil tindakan. Adanya manajemen di BPSDM TAN ini, dapat dijadikan sumber belajar dalam mata kuliah biomenejemen. Dimana dengan adanya BPSDM TAN yang merupakan intansi pemerintahan ini dianggap dapat memberikan informasi yang lebih dan secara terbuka untuk memberikan informasi terkait menejemen BSPDM TAN dalam menjalankan setiap programnya dengan kerjasama antar anggota yang telah terorganisir.
  1. Rumusan masalah
1.  Bagaimana struktur organisasi,visi dan misi serta startegi BSPDM TAN Jawa Tengah dalam menjalankan programnya ?
2.  Bagaimana manajemen pelaksanaan program kerja BSPDM TAN Jawa Tengah ?
  1. Tujuan
1.      Untuk mengetahui struktur organisasi BPSDM TAN Jawa Tengah.
2.      Untuk mengetahui menejemen pelaksanaan program kerja BPSDM TAN Jawa Tengah.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Fieldtrip
Fieltrip ini dilaksanakan pada Selasa, 31 Mei 2016 di Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian ( BPSDM TAN ) Jawa Tengah Jl. Raya Magelang – Semarang Km. 12,8 Ds. Soropadan, Kec. Pringsurat, Kab. Temanggung.
  1. Struktur Organisasi, Visi, Misi dan Strategi BSPDM TAN Jawa Tengah
Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian ( BPSDM TAN ) Jawa Tengah merupakan Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) Dinas Pertanian Jawa Tengah yang terletak di Jl. Raya Magelang – Semarang Km. 12,8 Ds. Soropadan, Kec. Pringsurat, Kab. Temanggung. Balai ini dibentuk untuk memperbaiki ekonomi provinsi Jawa Tengah melalui sektor pertanian. Struktur keorganisasian dari BPSDM TAN Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

Dari struktur tersebut, kita dapat mengetahui bahwa kepala balai membawahi kelompok jabatan fungsional yang membawai sekitar 11 balai (teknisi). Sehingga sangat diperlukan koordinasi yang intensif untuk menjalankan menejemen di BPSDM TAN Jawa Tengah. Selain empat orang pejabat struktural tersebut, balai ini memiliki beberapa SDM yaitu:
  1. 4 orang pejabat struktural.
  2. 6 orang pejabat fungsional Widyaiswara dengan pengalaman magang, pendidikan dan latihan didalam dan luar negeri.
  3. 20 orang tenaga administrasi terlatih.
  4. 11 orang tenaga teknis.
  5. 4 orang tenaga pengelola asrama.
  6. 4 orang tenaga pengelola lapangan dan kebun.
  7. 6 orang tenaga keamanan (penjaga kantor).
Adanya SDM yang banyak tersebut memerlukan koordinasi yang intensif yang dilakukan dengan mengadakan RAKOR ( Rapat Koordinasi) dengan anggaran dari APBN dan APBD. Sehingga dengan adanya rapat koordinasi tesebut diharapkan dapat mengurangi adanya kekeliruan dalam menjalankan program kerja yang telah dibentuk dan disepakati. Pelaksanaan RAKOR dihadiri dari perwakilan tiap – tiap daerah seperti RAKOR yang telah dilaksanakan pada 24 – 25 Pebuari 2016 berikut ini:
Latar belakang dibentuknya BPSDM TAN Jawa Tengah ini dibentuk karena sangat lambatnya perkembangan usaha agribisnis sebagai penggerak ekonomi perdesaan dan lemahnya kelembagaan agribisnis di perdesaan menyebabkan belum dapat berfungsinya lembaga ekonomi mitra dari bank maupun pasar. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan adanya peningkatan kapasitas sumberdaya manusia baik petugas pendamping ataupun Kelompok/Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang bisa memfungsikan diri sebagai lembaga keuangan mikro di perdesaan. Salah satu upaya untuk menghasilkan SDM tersebut salah satunya melalui kegiatan pelatihan yang diadakan BPSDM TAN Jawa Tengah. Sebagaimana fungsi BPSDM TAN Jawa Tengah yaitu:
1.      Penyiapan dan pelaksanaan program pemberdayaan sumber daya manusia pertanian di Jawa Tengah melalui kegiatan diklat dan non – diklat.
2.      Penyelenggara pendidikan dan pelatihan di bidang teknis pertanian untuk petugas/aparatur, petani dan pengusaha agribisnis berdasarkan program pembangunan sumber daya manusia pertanian Jawa Tengah.
3.      Pengelolaan informasi dan penyebaran inovasi teknologi di bidang pengembangan SDM pertanian.
4.      Pelaksanaan urusan tata usaha BPSDM pertanian Jawa Tengah.
Dengan fungsi tersebut BPSDM TAN Jawa Tengah dapat mengetahui batasan wilayah kerjanya yaitu sebagai pemberdaya potensi pelaku pertanian serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia pertanian dengan petani sebagai stake holder.
            Setiap instansi yang aktif pasti memiliki visi, misi dan strategi dalam menjalankan tugasnya. Tidak terkecuali BPSDM TAN Jawa Tengah yang merupakan instansi pemerintah juga memiliki visi, misi serta strategi yang jelas dan terarah.
            Visi dari BPSDM TAN Jawa Tengah adalah terwujudnya kemandirian usaha tanaman pangan dan hortikultur yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan. Sedangkan misi BPSDM TAN Jawa Tengah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan agribisnis. Dari visi dan misi tersebut BPSDM TAN Jawa Tengah dapat merumuskan strategi untuk melaksanakan fungsinya yaitu meningkatkan daya saing sumber daya manusia pertanian dengan kegiatan diklat dan non – diklat (learning proses) dengan mengoptimalkan fungsi kelembagaan melalui sistem/model pengembangan sumber daya manusia pertanian dan mengembangkan piranti lunak dan piranti keras pengembangan SDM pertanian.
  1. Manajemen Pelaksanaan Program Kerja BSPDM TAN Jawa Tengah
            BPSDM TAN Jawa Tengah dalam menjalankan program kerjanya melalui beberapa tahapan yaitu:
  1. Rapat Koordinasi.
  2. Pelaksanaan Kursus.
  3. Diklat.
  4. Pasca diklat.
  5. Alokasi dan persyaratan calon peserta kursus.
  6. Penyebaran informasi.
Dari tahapan – tahapn tersebut kita dapat mengetahui bahwa sebelum dilakukan program kerja lainnya dilakukan rapat koordinasi terlebih dahulu kemudian diadakan kursus untuk perwakilan masing – masing pejabat daerah dan berlanjut pengadaan diklat dan monitoring diklat yang dalam program kerja tersebut disebut pasca diklat. Sedangkan untuk pelaksanaan kursus masyarakat umum ( petani ) pihak balai memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
  1. Instansi/lembaga/perorangan membuat surat pengajuan pelatihan ke BPSDM TAN Jateng.
  2. Memilih jenis pelatihan yang dikehendaki.
  3. Membuat kesepakatan tentang pelatihan yang diinginkan.
  4. Menetapkan waktu pelaksanaan
Setelah melewati beberapa tahapan tersebut, kursus dilaksanakan dan kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi. Jika terdapat kesalahan atau kurangnya minat petani dalam mengembangkan kursus yang telah diberikan, maka pihak memberikan motivasi untuk melanjutkan program yang telah diajarkan. Apabila peserta kursus tertarik dan berhasil maka akan diberikan uang pembinaan untuk mengembangkannya. Dalam pemberian kursus ataupun diklat ini terkadang ada beberapa kendala karena ada beberapa program yang dilaksanakan BPSDM TAN tidak sesuainya kriteria peserta. Sehingga tidak dapat mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.  
Pelaksanaan rapat, diklat dan kursus selain ditunjang denagn alokasi dana APBD dan APBN juga terdapat sarana dan prasarana yang mendukung proses pelaksanaan program kerja tersebut. Diantara sarana dan prasarana yang dimiliki BPSDM TAN Jateng adalah:
1.      Sarana ruang belajar dan pertemuan.
2.      Sarana akomodasi.
3.      Sarana penunjang.
4.      Sarana pendukung.
Sehingga dari beberapa penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa dalam pelaksanaan triangle yaitu time, scope, dan money BPSDM TAN Jateng sudah terorganisir dengan baik. Hal ini dapat kita lihat dari waktu pelaksanaan program kerja yang sudah ditentukan dan ditetapkan saat koordinasi. Dimana dengan adanya rapat koordinasi tersebut waktu pelaksanaan program kerja dapat terkontrol. Sedangkan jika dilihat dari scope- nya ada dua scope, yaitu untuk pihak dari dinas pertanian sendiri dan petani secara umum yang membutuhkan penyuluhan dengan syarat – syarat yang harus dipenuhi. Karena adanya syarat – syarat yang dipenuhi tersebut maka, dapat mengurangi adanya kesalahan dalam memberikan penyuluhan atuapun adalam melaksanakna program kerja. Dan yang paling mendukung kegiatan dari BPSDM TAN Jateng yaitu karena sudah adanya anggaran yang ditetapkan dari APBD dan APBN. Sehingga dengan adanya dana yang sudah pasti tersebut dapat mendukung terealisasinya program kerja yang telah direncanakan.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
  1. Struktur organisasi BPSDM TAN Jateng:
a.       4 orang pejabat struktural.
b.      6 orang pejabat fungsional Widyaiswara dengan pengalaman magang, pendidikan dan latihan didalam dan luar negeri.
c.       20 orang tenaga administrasi terlatih.
d.      11 orang tenaga teknis.
e.       4 orang tenaga pengelola asrama.
f.       4 orang tenaga pengelola lapangan dan kebun.
g.      6 orang tenaga keamanan (penjaga kantor).
  1. Visi BPSDM TAN Jateng:
Terwujudnya kemandirian usaha tanaman pangan dan hortikultur yang berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan.
Misi BPSDM TAN Jawa Tengah :
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kelembagaan agribisnis.
Strategi BPSDM TAN Jawa Tengah :
Meningkatkan daya saing sumber daya manusia pertanian dengan kegiatan diklat dan non – diklat (learning proses) dengan mengoptimalkan fungsi kelembagaan melalui sistem/model pengembangan sumber daya manusia pertanian dan mengembangkan piranti lunak dan piranti keras pengembangan SDM pertanian.
  1. Manajemen pelaksanaan BPSDM TAN Jawa Tengah yang merupakan dinas negara dalam bidang pertanian sudah terorganisir dengan baik, terbukti dengan adanya beberapa program kerja yang telah terorganisir dan terlaksana dengan baik.
B.     SARAN
  1. Pelaksanaan pelatihan kursus untuk petani yang belum berhasi seharusnya diberikan pendampingan, tidak sekedar diberikan motivasi.
  2. Pelaksanaan pemberian kursus lebih diseleksi lagi sehingga tujuan dan target dapat tercapai dengan baik.



                                                           DAFTAR PUSTAKA

Balai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian. N.d. Jawa Tengah: Dinas Pertanian
 Sumber lain:
Wawancara dengan narasumber : Bapak Djoko Judasmoro DB. SH (Kepala Seksi Pelatihan Pertanian)

Comments

Popular posts from this blog

Favites sp: Deskripsi, Habitat dan Peranan

Ophiotrix sp: Deskripsi, Klasifikasi, Habitat dan Peranan

LENGKAP: Bonsai anting putri