MANFAAT DAN MORFOLOGI BAWANG PUTIH (Allium sativum)
Manfaat
Bawang Putih (Allium sativum) bagi Kesehatan
Bawang putih
telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat diberbagai peradaban dunia. Awal
pemanfaatan bawang putih diperkirakan berasal dari Asia Tengah. Hal ini
didasarkan temuan sebuah catatan medis yang berusia sekitar 5000 tahun yang
lalu (3000 SM). Dari Asia tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasu
Indonesia. Sehingga bagi bangsa Indonesia bawang putih merupakan tanaman
introduksi.
Morfologi dan Ekologi
Bawang
putih termasuk dalam famili Liliaceae. Tanaman ini memiliki beberapa nama
lokal, yaitu, dason putih (Minangkabau), bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa
Tengah), bhabang poote (Madura), kasuna (Bali), lasuna mawura (Minahasa), bawa
badudo (Ternate), dan bawa fiufer (Papua).
Bawang
putih merupakan tanaman herba parenial yang membentuk umbi lapis. Tanaman ini
tumbuh secara berumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 – 75 cm. Dari
pangkal batang tumbuh akar berbentuk serabut kecil yang banyak dengan panjang
kurang dari 10 cm. Akar yang tumbuh pada batang pokok bersifat rudimenter,
berfungsi sebagai alat penghisap makanan.
Manfaat Bawang Putih
Menurut
Karyadi (1997), bawang putih mengandung senyawa fitokimia, yaitu suatu zat
kimia alami yang terdapat dalam tumbuhan yang mempunyai fungsi luar biasa.
Jenis fitokimia yang dikandung oleh tanaman bawang putih adalah allyl
sulfide yang mempunyai fungsi sebagai antikanker, antimikroba,
antioksidasi, antitrombotik, antiinflamasi, merangsang sistem imun, mengatur
tekanan darah dan menurunkan kandungan kolesterol darah.
Anti-diabetes
Diabetes
mellitus (DM) merupakan penyakit fisiologis berupa perubahan homeostasis
glukosa yang menyebabkan kadar gluosa plasma darah di atas normal kondisi ini
sering disebut hiperglikemik. Berbagai jenis tumbuhan obat telah dimanfaatkan
untuk terapi penyakit tersebut. Banyak penelitian telah dilakukan dengan
melakukan isolasi senyawa aktif tumbuhan yang mampu memberikan efek
hipoglikemik atau anti-diabetes, termasuk diantaranya umbi bawang putih.
Menurut
Banerjee dan Maulik (2002) adanya kandungan Allisin dan alliin mampu menjadi
agen anti-diabetes dengan mekanisme perangsangan pankreas untuk mengeluarkan
sekret insulinnya lebih banyak.
Anti-hipertensi
Hipertensi merupakan sala satu bentuk
penyakit kardiovaskuler. Penyakit ini dicirikan tekanan darah penderita yang
mengalami kenaikan di atas normal. Tekanan normal untuk manusia adalah sistolik
di bawah 140 mm Hg dan diastolik 99 mm Hg. Gaya hidup dan pola makan merupakan
faktor utama yang berperan sebagai pemicu hipertensi. Oleh kerena itu, terapi
yang paling tepat untuk pengobatan dan pencegahan adalah perbaikan gaya hidup
dan pola makan.
Sebuah
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi bawang putih dengan dosis 2,4
g/individu/hari mampu menurunkan tekanan darah penderita hipertensi.
Pemanfaatan umbi bawang putih dalam bumbu masakan dapat menekan peluang terkena
hipertensi. Senyawa aktif umbi bawang putih yang diketahui menghambat masuknya
ion Ca 2+ ke dalam sel, sehingga konsentrasi ion Ca 2+ intraseluler menurun dan
terjadi hiperpolarisasi, diikuti relaksasi otot. Relaksasi menyebabkan ruangan
dalam pembuluh darah melebar, sehingga tekanan darah turun.
Anti-oksidan
Oksidasi DNA, protein, dan lemak oleh osigen
reaktif (reactive oxygen species/ROS) merupakan faktor utama kasus
penuaan dini, penyakit kardiovaskuler, kanker, neurodegenerasi dan inflamasi.
Untuk mencegah proses oksidasi, maka digunakan senyawa anti-oksidan.
Anti-kolesterol dan
anti-atherosklerosis
Bawang putih dapat mengurangi pembekuan darah dan
mengurangi tekanan darah, sehingga penting dalam terapi penyakit
kardiovaskuler. Minyak bawang putih yang diberikan kepada pasien penyakit
jantung koroner dapat menghambat agregasi platelet secara in vivo. Bawang putih
dapat menaikkan fungsi kardiovaskuler karena dapat menjaga serangan
hiperkolesterolemik, arthero sklerosis, ischemia reperfusi, arrhythmia, dan
infraksi.
Demikian
beberapa manfaat bawang putih bagi kesehatan yang jarang diperhatikan oleh
masyarakat. Terkadang bahan – bahan tradisonal disekitar kita yang terlihat
biasa saja, justru banyak memberikan manfaat bagi tubuh kita. Kenali lingkungan
sekitar anda dan mulai perhatikan hal – hal terkecil yang mungkin bermanfaat
bagi kesehatan diri anda.
Hp: 082327675227
Topik yang disukai: Pendidikan,
Kesehatan, Politik
Comments
Post a Comment