BONSAI KEMUNING
Bonsai Kemuning
Kemuning atau yang biasa disebut
dengan Murayya paniculata merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat
mudah ditemui di Indonesia. Mudahnya menemukan tanaman ini, membuat tanaman ini
menjadi salah satu tanaman yang dibudidayakan untuk diperjual belikan. Salah
satunya dengan membuatnya menjadi bonsai. Selain dapat dijadikan sebagai bonsai
tanaman ini juga memiliki banyak kelebihan yang menjadikan kemuning memiliki
daya tarik tersendiri bagi para pecinta tanaman. Namun sebelum kita mengenal
lebih jauh mengenai kemuning berikut akan dijelaskan ciri – ciri tumbuhan
kemuning.
Ciri – ciri kemuning
Kemuning merupakan tanaman yang
hidup di daerah tropis, salah satunya Indonesia yang memiliki iklim tropis.
Mudahnya tanaman ini tumbuh di wilayah Indonesia, membuat tanaman ini banyak
dikenal oleh masyarakat dengan nama yang cukup beragam, seperti; kamuniang
(Minangkabau), kamuning/kemuning (Jawa), kemuni (Bima), kuning (Bali), sukik
(Bread), kamoni (Ambon), kamuning (Manado) dan palopo (Bugis).
Kemuning dapat tumbuh mencapai 7
meter. Di Indonesia terdapat dua jenis kemuning yang banyak dikenal oleh
masyarakat, yaitu kemuning lokal dan kemuning Jepang. Biasanya, daun kemuning
memiliki bentuk seperti daun jeruk dengan ukuran yang lebih kecil. Bungannya memiliki
bentuk petal, berwarna putik dan berukuran cukup panjang dengan ukuran kurang
lebih 12 – 18 mm.
Kemuning sering disebut memiliki
kemiripan dengan anting putri. Tetapi kemiripan itu hanya terletak pada
morfologinya saja, dan berbeda pada struktur anatominya.
Habitat/tempat hidup kemuning
Habitat atau tempat hidup
kemuning sendiri termasuk mudah. Karena tanaman ini dapat hidup pada berbagai
jenis media tanam. Kemuning dapat tumbuh di daerah dataran tinggi ataupun
rendah dengan kelembapan yang cukup. Habitat asli dari tanaman ini adalah
pinggiran sungai, danau, kolam ataupun di tempat – tempat yang memiliki
kelembapan yang cukup tinggi hingga sedang. Bagi anda yang ingin menjadikannya
sebgai tanaman hias anda dan ingin menanamnya dalam sebuah pot, maka cara yang
paling mudah untuk menjaga kelangsungan hidup tanaman adalah dengan menjaga
kelembapan tanaman.
Salah satu media tanam yang dapat
digunakan adalah tanah lempung dan kompos yang memiliki porositas yang rendah.
Saat anda telah memindahkan kemuning kedalam pot, maka saat musim kemarau yang
wajib anda lakukan adalah melakukan penyiraman secara teratur minimal dua klai
sehari agar tanaman tersebut tetap lembab dan dapat hidup dengan maksimal.
Selain itu, agar tanaman dapat tumbuh dengan subur, maka perlu dilakukan
pemupukan secara teratur. Biasanya untuk pemupukan sendiri, digunakan pupuk
kimia dan pupuk kandang. Biasanya penggunaan pupuk agar tanaman dapat tumbuh
secara maksimal, dapat dilakukan dengan memberikan pupuk kimia setiap sebulan
sekali dengan pemberian pupuk daun dan pupuk NPK. Sedangkan untuk pupuk
kandang, bisa diberikan setiap 3 bulan sekali. Agar pertumbuhan dapat maksimal,
maka dapat dilakukan dengan mengganti media tanam saat pertumbuhan tanaman
mulai terhambat. Hal ini dapat terjadi karena akar tumbuhan tersebut sudah
tumbuh menyebar. Sehingga diperlukan perawatan dengan merapikannya dan
menggantinya dengan tempat yang lebih besar dan media tanam yang baru.
Budidaya bonsai kemuning
Jika anda ingin membudidayakan
tanaman ini, maka tahap pertama yang perlu dilakukan adalah menyemai biji atau
menggunakan cangkokan. Penggunaan penyemaian ataupun pencangkokan memiliki
kelebihan ataupun kelemahan masing – masing. Berikut akan dijelaskan cara
penanaman dengan penyemaian di polybag:
Cara Menanam dengan Polybag
-
Untuk mendapatkan bibit
yang baik, maka pilihlah biji dari buah yang berwarna merah tua atau gelap.
Kemudian jemur biji tersebut agar menjadi kering. Setelah kering, simpanlah
biji tersebut pada plastik ataupun toples agar tetap terjaga kekeringannya.
-
Jika anda ingin melakukan
penyemaian dengan biji yang ditanam di polybag atau pot yang dapat diletakkan
di pekarangan rumah, maka media tanam yang dapat digunakan yaitu campuran tanah
dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dengan perbanding 1:1.
-
Setelah media tanam
disiapkan, maka yang perlu dilakukan selanjutnya adalah dengan memasukkan media
tanam yang telah tercampur rata ke dalam masing – masing polybag dan membaginya
secara rata.
-
Tahap terakhir, setelah
media tanam telah siap dan biji yang dikeringkan sudah siap, tahap selanjutnya
adalah dengan menanam biji – biji tersebut kedalam media tanam dan ditanam
sampai bijinya tidak terlihat kemudian disiram secara teratur untuk menjaga
kelembapannya.
Cara Menanam dengan Cangkok
Setelah dijelaskan mengenai cara
menanam dengan menggunakan biji, selanjutnya akan dijelaskan cara menanam
dengan mencangkok. Berikut tahap – tahap yang harus dilakukan saat menanam
dengan mencangkok;
-
Pilihlah batang yang telah
berukuran minimal satu jari telunjuk orang dewasa.
-
Setelah didapatkan batang
yang telah terpilih, kemudian pilihlah batang ataupun cabang yang memiliki arah
tumbuh keatas.
-
Seperti tahap – tahap
mencangkok pada umumnya, yaitu kuliti atau kerat kulit batang tersebut
sepanjang sekitar 3 cm.
-
Saat mengkuliti, pastikan
bagian kambium batang sudah terbuang habis. Hal ini ditandai dengan kasarnya
bagian kayu yang telah dikerat.
-
Biarkan bagian yang telah
dikerat selama 1 – 2 hari.
-
Siapkan media tanam berupa
tanah halus atau bisa juga dengan menggunakan sabut kelapa. Saat menggunakan
tanah, siapkan juga plastik untuk digunakan sebagai penutup.
-
Bungkus bagian yang telah
dikerat tersebut dengan menggunakan plastik atau bisa juga dengan menggunakan
sabut kelapa.
-
Pastikan bagian ujung dari
keratan juga terbungkus dengan rapi oleh plastik atau sabut kelapa.
-
Tahap terakhir, jangan lupa
untuk tetap menjaga kelambapan dari tanaman agar dapat tumbuh dengan baik.
Kelebihan cara
penanaman cangkok ini adalah sedikitnya waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
bibit tanaman kemuning yang berukuran besar. Karena sebagimana kita ketahui
bahwa, untuk mendapatkan tanaman yang berukuran besar dengan menggunakan biji,
diperlukan waktu yang cukup lama.
Pembuatan Bonsai Kemuning
Sama seperti pembuatan bonsai –
bonsai pada umumnya. Setelah memiliki bibit yang berukuran sedang, maka
pembuatan bonsai dapat dilakukan, yaitu dengan melilitkan kawat – kawat kecil
yang kuat pada bagian batang dengan bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Pengendalian Hama atau
Penyakit
Hama atau penyakit yang biasanya
menyerang tanaman ini adalah penggerek batang. Jenis hama ini merupakan hama
yang sulit untuk dikendalikan karena terletak pada batang. Ciri – ciri tanaman
yang terkena hama ini adalah layunya batang pada kemuning dan kemudian mati.
Hal ini dapat terjadi karena hama tersebut menghambat jalur kambium sehingga
jalurnya terputus dan membuatnya menjadi layu. Cara pembasmian hama ini dapat
dilakukan dengan menyemprotkan insektisida pada batang yang terdapat hama
penggerek batang. Selain hama tersebut, adanya jamur juga dapat menyebabkan
pertumbuhan tanaman ini menjadi terhambat atu bahkan mati. Habitat yang lembap
memberikan kemudahan jamur untuk tumbuh. Maka dari itu, untuk mengimbangi
habitat kemuning yang memerlukan habitat lembab tetapi juga memerlukan untuk
menghindarkan tanaman dari hama jamur adalah dengan melakukan penyinaran secara
teratur. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan tanaman ini di tempat yang
cukup cahaya namun tidak terkena cahaya secara langsung (ditempatkan pada
tempat yang teduh).
Demikian penjelasan terkait
budidaya bonsai kemuning, dari mulai penanaman, pembuatan bonsai hingga
perawatan melalui pengendalian hamanya.
Comments
Post a Comment