Reseptor pada Mata
Reseptor pada Mata
Mata atau organ visus secara
anatomis terdiri dari Occulus dan alat tambahan (otot-otot) disekitarnya.
Occulus terdiri dari Nervus Opticus dan Bulbus Occuli yang terdiri dari
Tunika dan Isi. Tunika atau selubung terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika Fibrosa (Iapisan luar), terdiri dari kornea
dan sklera
b. Tunika Vasculosa (lapis an tengah) yang mengandung
pembuluh darah, terdiri dari ChoIioidea, corpus ciliaris, dan iris yang mengandung
pigmen dengan musculus dilatator pupillae dan musculus spchinter pupillae.
c. Tunika Nervosa (Iapisan paling dalam), yang
rnengandung reseptor terdiri dari dua
lapisan, yaitu: Stratum Pigmenti dan Retina (dibedakan
atas (1) Pars Coeca yang meliputi Pars Iridica dan Pars Ciliaris; (2) Pars Optica yang
berfungsi menerima rangsang dari conus dan basilus)(Dellmann dkk. 1992).
Reseptor
pada mata adalah sel-sel di conus (sel kerucut) dan basilus (sel batang). Conus
terutama terdapat dalam fovea dan penting untuk menerima rangsang cahaya kuat
dan rangsang warna. Sel-sel basilus tersebar pada retina terutama di luar
makula dan berguna sebagai penerima rangsang cahaya berintensitas rendah. Oleh
karena itu dikenal dua mekanisme tersendiri di dalam retina (disebut dengan
Teori Duplisitas), yaitu:
a. Penglihatan Photop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan sinar pada
siang hari dan penglihatan wama dengan conus.
b. Penglihatan Scotop, yaitu mekanisme yang mengatur penglihatan senja dan
malam hari dengan basilus (Kimball, 2008).
Manusia
dapat melihat karena ada rangsang berupa sinar yang diterima oleh reseptor pada
mata. Jalannya sinar pada mata adalah sebagai berikut: Impuls yang timbul dalam
conus atau basilus berjalan melalui neuritnya menuju ke neuron yang berbentuk
sel bipoler dan akhirnya berpindah ke neuron yang berbentuk sel mutipoler.
Neurit sel-sel multipoler meninggalkan retina dan membentuk nervus opticus. Kedua
nervus opticus di bawah hypothalamus saling bersilangan sehingga membentuk chiasma
nervus opticus. Tractus Opticus sebagian berakhir pada colliculus superior, dan
sebagian lagi pada corpus geneculatum lateral yang membentuk neuron baru yang
pergi ke korteks pada dinding fissura calcarina melalui capsula interna. Pada
dinding fisura calcarina inilah terdapat pusat penglihatan (Sherwood, 2001).
Seperti gambar di bawah ini.

Comments
Post a Comment