KEPALA SEKOLAH DAN KEPEMIMPINANNYA


<html>
<head>
<script async custom-element="amp-auto-ads"
        src="https://cdn.ampproject.org/v0/amp-auto-ads-0.1.js">
</script>
A.1 Definisi Kepemimpinan
Secara sederhana kepemimpinan memiliki definisi yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini mengandung makna bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain tunduk atau mengikuti semua keinginan pemimpin[1].
Setiap manusia merupakan pemimpin, baik pemimpin bagi dirinya sendiri maupun pemimpin bagi masyarakat atau organisasi. Sikap kepemimpinan sudah ada di dalam diri manusia, namun banyak yang tidak dapat menggunakan sikap kepemimpinan tersebut dengan baik ataupun manusia tersebut tidak menyadari akan kemampuan kepemimpinan yang dimilikinya.
Kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang memuat dua hal pokok yaitu : pemimpin sebagai subyek dan yang dipimpin sebagai obyek. Definisi pemimpin menurut Stogdill (1974) adalah (1) fokus dari proses kelompok, (2) penerimaan kepribadian seseorang, (3) seni mempengaruhi perilaku, (4) alat untuk mempengaruhi perilaku, (5) suatu tindakan perilaku, (6) bentuk dari ajakan, (7) bentuk dari relasi yang kuat, (8) alat untuk mencapai tujuan, (9) akibat dari interaksi, (10) peranan yang diferensial dan (11) pembuat struktur[2].
Kepemimpinan menurut Surat Keputusan Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 27/KEP/1972 ialah kegiatan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dibawa turut serta dalam suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. 02/SE/1980, kepemimpinan adalah kemampuan seorang pegawai negeri sipil untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat dikerahkan secara optimal.
Kepemimpinan juga memiliki pandangan berbeda-beda oleh para ahli, yaitu :
1.         Overton (2002)
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memperoleh tindakan dengan melalui orang lain dengan kepercayaan dan kerjasama.
2.         George R. Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang-orang lain untuk bekerjasama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin.
3.         Shelton (1997)
Ada beberapa prinsip kepemimpinan yang perlu dipahami yaitu :
a.     Kepemimpinan adalah tindak eksklusif bagi kedudukan eksekutif
b.    Organisasi akan hancur tanpa kepemimpinan
c.     Hal yang benar untuk memimpin harus dimunculkan
d.    Fokus kepemimpinan terhadap hubungan timbal balik
e.     Kepemimpinan bersifat kontekstual
f.     Pemimpin memberikan inspirasi kepada orang lain untuk     memimpin
g.    Keterampilan manajemen adalh suatu komponen penting dalam kepemimpinan
h.    Kepemimpinan dapat dipelajari.[3]
Berdasarkan uraian-urain di atas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan yang ada dalam diri seseorang baik secara alamiah atau melalui suatu pendidikan untuk mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun kelompok dalam suatu organisasi dalam situasi tertentu sehingga sukarela anggota organisasi melakukan tujuan yang akan dicapai.
A.2 Definisi Kepala Sekolah
Dalam sebuah lembaga atau organisasi formal, baik kecil maupun besar dapat dijumpai adanya seorang pemimpin tanpa terkecuali, termasuk pada lembaga pendidikan. Dalam lembaga pendidikan khususnya sekolah di tingkat dasar dan menengah, orang yang memimpin atau menjadi pemimpin dikenal dengan sebutan kapala sekolah.
Kepala sekolah adalah seorang fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran[4].
Kepala sekolah merupakan seorang manager. Dialah yang mengatur segala sesuatu yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Dengan posisi sebagai manager, kepala sekolah mempunyai kewenangan penuh terhadap arah kebijakan yang ditempuh menuju visi dan misi sekolah.
Kepala sekolah juga merupakan pencerminan dari kepemimpinan kepala sekolah. Artinya, kepala sekolah mengatur personil yang ada sedemikian rupa sehingga memegang tanggung jawab sesuai dengan kompetensi atau pembagian tugasnya[5].
Menurut Mulyono, bahwa kemajuan sekolah akan lebih penting bila orang memberikan atensinya pada kiprah kepala sekolah. Karena kita ketahui bahwa kepala sekolah merupakan tokoh sentral pendidikan. Hali ini dikarenakan bahwa kepala sekolah sebagai fasilitator pengembangan pendidikan, sebagai pelaksana suatu tugas yang sarat dengan harapan dan pembaharuan. Kemasan cita-cita mulia pendidikan secara tidak langsung juga diserahkan kepada kepala sekolah. Begitu pula optimisme para orang tua yang terkondisikan pada kepercayaan menyekolahkan anak-anaknya pada sekolah tertentu, tidak lain karena menggantungkan cita-citanya pada kepala sekolah.


[1] Jerry H. Makawimbang, Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu, Bandung : Alfabeta, 2012, hal.6
[2] Ibid., hal. 7
[3]Mulyadi, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Malang: UIN Malang Press, 2010, hal. 3
[4] Jerry H. Makawimbang, Op.cit., hal. 61
[5] Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah : Kiat Menjadi Pendidik yang Kompeten, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2006, hal. 21

Comments

Popular posts from this blog

Favites sp: Deskripsi, Habitat dan Peranan

Ophiotrix sp: Deskripsi, Klasifikasi, Habitat dan Peranan

Euspongia sp:Deskripsi, Klasifikasi, Habitat dan Peranan