PEMIKIRAN DAN PERBEDAAN ANTARA KAUM MU'TAZILAH DAN KAUM AY'ARIYAH, AL MATURIDIYAH

<html>
<head>
<script async custom-element="amp-auto-ads"
        src="https://cdn.ampproject.org/v0/amp-auto-ads-0.1.js">
</script>

Kali ini kita akan membahas mengenai siapa dan bagaimana pemikiran kaum Mu'tazilah dan kaum Asy'ariyah
  1. Mu’tazilah
Kaum Mu’tazilah adalah golongan yang membawa persoalan – persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis. Golongan ini dikenal sebagai kelompok rasionalis, karena mereka memberikan peran dan fungsi yang sangat besar kepada akal dalam kehidupan manusia. Tokoh utama aliran  Mu’tazilah ini yakni Wasil bin Atha’. Dalam pemikirannya mereka merumuskan lima prinsip ajaran yang mereka sepakati yaitu: tauhid, adil, janji dan ancaman, tempat di antara dua tempat dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Adapun ciri – ciri Mu’tazilah ialah suka berdebat, terutama di hadapan umum. Mereka yakin akan kekuatan akal fikiran, karena itulah mereka suka berdebat dengan siapa saja orang yang berbeda pendapat dengannya. Meskipun kaum Mu’tazilah sering melakukan perdebatan dengan menggunakan rasio, mereka tetap mendapatkan banyak pengikut. Itu semua terjadi karena ajaran Mu’tazilah mendapat dukungan dan penganut dari penguasa bani Umayyah yaitu khalifah Yazid bin Walid. Sedangkan dari penguasa bani Abbasiyah ajaran tersebut mendapat dukungan dari beberapa khalifah yaitu, khalifah Makmun bin Harun al – Rasyid, al – Mu’tashim bin Harun al – Rasyid, dan al – Watsiq bin al – Mu’tashim.
<html>
<body>
<amp-auto-ads type="adsense"
              data-ad-client="ca-pub-5444632279445307">
</amp-auto-ads> 
  1. Asy’ariyah
Asy’ariyah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam periode klasik yang namanya dinisbatkan kepada nama pendirinya yaitu Hasan Ali bin Isma’il al – Asy’ari. Dalam belajar agama, al – Asy’ari mula – mula berguru kepada Abu Ali al – Jubba’i seorang pemuka Mu’tazilah. Akan tetapi, pada usia 40 tahun ia menyatakan diri keluar dari Mu’tazilah, karena ia mengalami berbagai keraguan dan tidak puas terhadap doktrin – doktrin Mu’tazilah.
Adapun pokok – pokok ajaran Asy’ariyah yang terpenting antara lain:
  1. Sifat Tuhan
Menurut ajaran Asy’ariyah, Tuhan mempunyai sifat – sifat sebagaimana disebutkan dalam al – Qur’an.
  1. Perbuatan manusia
Perbuatan manusia menurut Asy’ariyah adalah diciptakan Tuhan, bukan diciptakan oleh manusia itu sendiri.
  1. Pelaku Dosa Besar
Menurut Asy’ariyah, seorang muslim yang melakukan perbuatan dosa besar dan meninggal dunia sebelum taubat tetap dihukumi mukmin.
  1. Keadilan Tuhan
Asy’ari berpendapat bahwa Tuhan tidak mempunyai kewajiban apapun. Tuhan tidak wajib memasukkan orang, baik ke surga ataupun ke neraka.
Ada beberapa sebab yang menjadikan Asy’ariyah dipeluk oleh mayoritas umat Islam yaitu, Asy’ariyah muncul di Baghdad, menggunakan slogan kembali kepada Al-Qur’an, sunnah, dan salaf, serta memiliki ulama - ulama yang sangat cerdas. 







             

 
                                     


DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, A. 1980. Theology Islam (Ilmu Kalam). Jakarta: Bulan Bintang.
Hidayat, M. N. 2012. Benteng Ahlussunnah wal Jama’ah. Kediri: Nayrul ‘Ilmi.
Mujib, M. A dkk. 2009. Ensiklopedia Tasawuf. Jakarta: Hikmah.
Mustofa dkk. 2005. Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Nasir, Sahilun A. 2010. Pemikiran Kalam (Teologi Islam ) Sejarah, Ajaran, dan perkembangannya. Jakarta: Rajawali.
Nasir, Sahilun A. 1991. Pengantar Ilmu Kalam. Jakarta: Rajawali.
Nasution, Harun. 2011. Teologi Islam; Aliran – aliran Sejarah, Analisa Perbandingan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Zaid, Nashr H. A. 2013. Menalar Firman Tuhan: Wacana Majas Dalam Al-Qur’an menurut Mu’tazilah. Bandung: Mizan.

Comments

Popular posts from this blog

Favites sp: Deskripsi, Habitat dan Peranan

Ophiotrix sp: Deskripsi, Klasifikasi, Habitat dan Peranan

Euspongia sp:Deskripsi, Klasifikasi, Habitat dan Peranan